Hajatan pernikahan di Kowang, Padukuhan Puton, Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jetis, Bantul berakhir duka setelah 3 saudara dari mempelai pria meninggal karena menenggak miras oplosan . Ketiga orang yang tewas itu adalah MI (23) meninggal, Sabtu (15/10/2022) setelah mendapat perawatan di RS Hermina, DK (24) meninggal pada Minggu (16/10/2022) di RS Nur Hidayah. Korban meninggal ketiga yakni IR (49) meninggal pada Minggu (16/10/2022) sekitar pukul 22.00 setelah mendapat perawatan di RSUD Panembahan Senopati (RSPS).
Kirmanto, Ketua RT 07, Kowang, Padukuhan Puton mengatakan, saat acara pernikahan adiknya mas DK mereka minum minuman keras lima orang sekeluarga, kakak beradik dan keponakan. Sepengetahuan Kirmanto, keluarga tersebut pada kamis (13/10/2022) mendirikan tenda untuk hajatan yang rencananya berlangsung pada hari Minggu (16/10/2022). Dirinya juga tidak mengetahui jika para korban minum miras oplosan .
“Kalau minum minumnya tertutup, di dalam rumah. Tidak ada yang tahu,” katanya. Namun demikian, sehari kemudian Kirmanto mendapat kabar bahwa MI dan DK mengeluh sakit dengan gejala pusing dan mual. Kemudian pada Sabtu (15/10/2022) pagi, MI ditemukan tak sadarkan diri setelah terjatuh di kamar mandi.
Keluarga pun membawanya ke rumah sakit Hermina namun nyawanya tak tertolong pada siang harinya. “Kemudian Mas DK, saat tahlilan hajatan adiknya (Sabtu malam) itu sudah muntah terus masih bisa berjalan lalu dibawa ke RS Nur Hidayah. Paginya (Minggu) ada kabar meninggal,” terangnya. Dalam kondisi berduka, keluarga tersebut tetap menyelenggarakan pernikahan , walaupun secara sederhana.
Sebelumnya, terlebih dulu telah dilangsungkan pemakaman, yang pertama dimakamkan adalah MI, kemudian kakak mempelai, yakni DK. “Adiknya tetap menikah. Sebelum adiknya menikah, (DK) dimakamkan. Suasana sedih, haru, yang menghadiri acara pernikahan cuma dari kerabat dekat, beberapa orang saja,” bebernya. Di hari yang sama atau Minggu (16/10/2022) pagi, IR diantar ke RSUD Panembahan Senopati (RSPS).
IR pun menghembuskan nafas terakhirnya di RSPS sekitar pukul 22.00 malam dan dimakamkan Senin (17/10/2022). “Tadinya nggak mau (diantar ke RS), tapi nafasnya sudah tersengal sengal, pandangan mata kabur,” ceritanya. Kirmanto menyatakan bahwa dirinya tidak tahu di mana mereka membeli miras oplosan, namun dimungkinkan miras itu dibeli di sekitar kampung tersebut.
Dalam kesempatan itu dirinya menekankan bahwa para korban dikenal sebagai sosok yang ramah dan sopan, dan sering terlibat dalam kegiatan kampung. “Kadang kadang sering minum, tapi tidak meresahkan masyarakat, tidak rusuh. Minum ya minum di rumah, terus tidur. Tidak pernah mengganggu saudara, tetangga,” tandasnya.